Tuesday, January 22, 2013

puisi:Kerja Keras Organ

Ada banyak hal yang memacu saya untuk menulis. Terutama untuk sesuatu yang terus mengganggu saya.

Tubuhku bekerja
Bekerja sangat keras
Tak peduli waktu telah larut
Jam sudah tak mengeluarkan detiknya, hanya detak dari jantung yang terdengar
Hati yang bukan organ ini juga tak mau berubah pikiran
Ia semakin berpacu di waktu musik melantunkan liriknya dengan ketukan pasti
Tak mau kalah dengan jantung
Apalagi di saat mata ini mengindeks album kenangan
Kepala menjadi tak bisa bersandar
Mereka semua sibuk sendiri
Hanya pipi dan bibir yang tampak senang
Mereka berolahraga karena si-mata tertuju pada potret senyum tampanmu

Bayangkan jika mata ini bertatap langsung dengan ragamu
Apa yang akan dikerjakan organ lainnya?
Apakah sama seperti si-bibir dan si-pipi?
Saya rasa semua organ akan melakukannya
Bisa-bisa mereka membuat darah mengalir lebih cepat.

Tapi semuanya akan sama keadaanya jika tubuh lain melihatmu
Tubuh yang memiliki mata yang lebih indah
Tubuh yang punya pipi dan bibir yang lebih manis
Tubuh yang darahnya tak merah kelam
Tubuh yang jantung dan hatinya tak langsung berpacu
Tubuh yang tak usah lelah membuat darah mengalir cepat agar mendapat reaksi darimu
Cukup dengan tinggi 160, jaringan epidermis berwarna putih, volume otak besar, wajah yang lengkap dengan indera kualitas impor